Hintalu Karuang versus Bubur Gunting

  Okeee di minggu pagi yang cukup lucu ini saya akan coba share dua bubur yang cukup melegenda di Kalimantan Selatan. Dua bubur ini bernama Hintalu Karuang dan Bubur Gunting. Wah dari namanya udah keliahatan kalau bubur ini cukup unik. Tapi, anak mudanya kayaknya kurang mengenal dan tahu akan dua bubur ini. Cukup disayangkan. Alasan saya menulis ini adalah saya rindu akan rasa bubur-bubur ini. Karena saya berada jauh di perantauan tepatnya di kota Malang. Rasa dari dua bubur ini manis, sama kayak kamu hehe (khusus cewek ya). Baiklah ini nih resepnya (copas google) plus gambar (copas google juga).

 HINTALU KARUANG
BAHAN :
• 200 gram tepung ketan
• 175 ml air
• 1/2 sendok makan air kapur sirih
• 400 ml santan dad 1/2 butir kelapa
• 125 gram gula merah, disisir halus
• 1 butir telur, dikocok
CARA MEMBUAT HINTALU KARUANG :
1. Campurkan tepung ketan, air, dan air kapur sirih
lalu bentuk bulat sebesar kelereng.
2. Rebus santan dan gula lalu saring.
Didihkan lagi dengan menambahkan bulatan tepung ketan.
3. Setelah bulatan terapung, masukkan kocokkan telur sambil diaduk.
untuk 8 porsi
Bentuk hintalu karuang ini bulat dan cukup unik teman-teman.

BUBUR GUNTING

BAHAN :
  • ¼ kg tepung ketan
  • Sedikit air kapur sirih
  • 100 ml air daun suji ( 20 daun suji dan 5 daun pandan) hangatkan
  • Sedikit garam
  • ½ liter santan dari ½ kelapa
  • 2 gula merah ukuran kucil, disisir
  • ¼ sdt garam

CARA MEMBUAT BUBUR GUNTING:
  1. Aduk rata tepung ketan, garam, air kapur sirih, air daun suji sampai kalis. Bentuk bulat memanjang lalu gunting serong.
  2. Rebus santan, garam dan gula merah sambil diaduk sampai mendidih.
  3. Masukan adonan yang sudah digunting-gunting. Rebus sampai matang sambil diaduk perlahan.
  4. bubur gunting siap di nikmati dan nikmati saat masih hangat,. 
Untuk 4-5 porsi

Uniknya dari bubur gunting adalah, sesuai namanya cara membuatnya dengan digunting-gunting.




Komentar

  1. Wah, dari Kalsel jua kah? Daerah mana pian nih?

    Ulun nang badiam di kampung masih rancak mamakan bubur gunting wan hintalu karuang ngini, dasar nyaman banar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku di kayu tangi banjar, dasat nyaman banar, sebujurnya kurang sebuting bubur beayak hehe

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara dengan Alfa Maqih

Pindah

Pelajaran dari Ta Lo Xa Chung Cu