Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Petuah Cinta Ala Pak Tua

Satu minggu yang lalu, saya meminjam sebuah novel karangan Tere Liye berjudul "Aku, Kau dan Sepucuk Angpau Merah". Novel kepunyaan Hadi Saputra (teman di asrama mahasiswa Kalimantan Selatan Mandastana) ini berlatar di Borneo atau pulau Kalimantan tepatnya di Pontianak. Ada beberapa karakter unik, contohnya Bang Togar, Koh Acong, Cik Tulani, Pak Tua dan tentunya sang tokoh utama yang berprofesi sebagai Tukang Sepit (Kapal motor berkapasitas kecil) berngaran Borno. Namun, dari sekian karakter diatas, selain Borno sang bujang berhati lurus, saya paling terkesan dengan tokoh Pak Tua. Nama asli beliau adalah Hidir. Di dalam novelnya, Pak Tua ini seringkali memberikan nasehat-nasehat, petuah-petuah bagi Borno. Bahkan ada dalam 1 bab membahas tentang cinta, tepatnya petuah cinta ala Pak Tua untuk Andi, sahabat karib dari Borno. Apa saja Petuah Cinta ala Pak Tua ini? Mari kita simak.

Suatu Sabtu (Bagian II) : Prisa dan Sebelah Lensa Kacamata yang Hilang

Suatu Sabtu, Sore Setelah Futsal di Tahun 2009 Sesaat Setelah futsalan , layar hape nokia butut ku menandakan ada sebuah SMS masuk. Aku lihat nama sang pengirim SMS, Prisa (yah, sebut saja begitu). Intinya dia mengabarkan kepadaku bahwa dirinya sedang berada di Banjarmasin. Oh iya, Prisa ini adalah gadis yang sedang asyik-asyiknya kusukai. Dia berasal dari kota sebelah. Mengetahui dia sedang berada di "daerah kekuasaan" ku, batin ini penasaran juga. Maka kubalas lah SMS itu dengan bertanya sesimpel mungkin: "Ngapain Pris..?" "Mau nonton di basket"

Suatu Sabtu (Bagian I) : Pertama Kali Bermain Futsal

Gambar
Suatu Hari Sabtu, di Masa SMA Hari itu yang terekam dalam memori adalah hari sabtu. Aku masih ingat. Pada hari itulah aku pertama kali bermain olahraga futsal di lapangan futsal. Berawal dari hari itu lah, perlahan-lahan  aku mulai menyukai olahraga ini. Meski begitu, lapangannya sendiri adalah sebuah gudang yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga ada gawang di dalamnya.

Kontak

Gambar
Facebook  Ahmad Ridhaifan Elrizky Twitter  @ahmadridhaifan

Petualangan Tak Terduga di Bumi Priangan

Gambar
Hari Pertama, Belanja Matahari mulai naik, setelah  singgah sebentar di Tasikmalaya  kami segera melanjutkan perjalanan menuju destinasi utama kami ke Kota Kembang yaitu Bandung, kota yang terkenal dengan industri kreatif dan dipenuhi oleh orang-orang yang kreatif. Bandung bercuaca sejuk, meski mungkin tak sesejuk dulu. Perjalanan yak terduga dengan rute Bandung-Tasikmalaya ini, memakan waktu sekitar 2-3 jam, entahlah tepatnya aku lupa. Cuaca di perjalanan cukup panas saat itu. Kami setuju untuk sejenak beristirahat di pom bensin untuk sekedar kencing, minum dan sebagainya. Aku mengambil kesempatan emas ini untuk melakukan ritual pagi nan sakral yaitu buang air besar. Setelah melakukan berbagai pertimbangan, aku memutuskan untuk sekalian manduy (mandi) setelah pup. Usut punya usut, hanya aku yang mandi  diantara seluruh personil Mandas. Tiba-tiba perutku mulai merasakan lapar. Segera kubuka bacang yang kubeli dekat Masjid Raya/Agung Tasikmalaya. Kumakan panganan yang berisi dagin

Tahun Baru 2009 dan Paranormal Activity

Gambar
31 Desember 2008. Kota Banjarmasin. "Toot the horn" "Bang the drum" "It's a party" Begitulah kalimat pembuka dalam suatu undangan yang kuterima melalui laman facebook. Undangan pesta tahun baru 2009. Pesta itu berupa pesta barbeque, kalau tak mau cuma disebut bakar-bakar jagung. Undangan itu dikirim kawan dari kelas lain yang ditujukan kepada semua murid SMA ku dulu. Menarik, baru kali ini aku dapat undangan seperti ini. Aku sangat tertarik. Namun takdir berkata lain. Aku lupa alasannya, tetapi kelas ku ternyata memilih untuk membuat acara sendiri yang lokasinya tak jauh dari pesta tahun baru yang mereka adakan. Situasi ini menimbulkan kesan kalau acara yang kami buat menyaingi pesta mereka. Padahal tidak ada maksud seperti itu. 

#MandastanaJavaTour2013: Singgah Sebentar di Tasikmalaya

Gambar
Selepas magrib kami meninggalkan Jogja (Baca: Kota Pertama: Jogjakarta ) , perjalanan menuju Bandung dimulai ketika kami memasuki Cilacap, jawa Tengah. Saat itu, terjadi pemadaman listrik. Sehingga, jalanan disana gelap gulita. Suasana sunyi, dengan pencahayaan yang remang-remang, membuatku mengantuk. Tak lama setelah itu, aku pun tertidur entah berapa lama.

Tips Perjalanan Jauh Menggunakan Kereta Api Ekonomi

Gambar
  Delapan bulan terakhir, saya naik kereta api ekonomi jurusan Malang-Bandung pulang pergi. Kemudian ramadhan lalu berlanjut menaiki kereta api jurusan Malang-Jakarta, pulang pergi juga. Berbagai pengalaman saya rasakan saat menjadi penumpang kereta api jarak jauh tersebut. Dari yang lucu sampai yang menjijikkan. Berdasarkan pengalaman pribadi itulah, saya ingin sekedar berbagi sedikit tips naik kereta api ekonomi jarak jauh agar perjalanan kita menyenangkan dan tak membuat kita bete. Bukankah ada pepatah jika "Yang terpenting dari sebuah perjalanan adalah bukan tujuan perjalanan, namun perjalanan itu sendiri". Bagaimana kita mengarungi sebuah perjalanan, saya kira lebih penting untuk diutamakan. Begini tips nya:

Review Blog Mas Agus

 Assalamualaikum Warrahmatullahhi Wabarakatuh. Pertama kali tahu sosok Mas Agus Mulyadi adalah ketika mas Ridlwan (@ridlwanjogja) memposting link yang menyambung ke blog Mas Agus. Kalau tidak salah, postingan Mas Agus itu tentang anak SMP yang mencari nafkah sendiri. Sangat inspiratif bagi saya. Semenjak itu, saya sering mengunjungi blog sampeyan. Untuk review blognya Mas Agus, saya kira dari segi tulisan itu khas dan orisinal. Gaya tulisannya sederhana dan mudah dimengerti. Selain itu, kadangkala tulisan Mas Agus mengangkat budaya seperti artikel tentang mainan anak-anak tempo dulu yang sekarang mulai tergerus oleh gadget-gadget canggih namun cenderung individualis. Sedangkan desain blog Mas Agus terkesan simpel dan disitulah letak keunikannya. Selain itu keuntungan lainnya dari blog sampeyan yang sedehana juga tak berat bila dibuka di laptop. Lebih lagi, tampang sampeyan yang menghiasi blog sudah sangat menjual dan menarik perhatian pembaca. Terakhir yang paling membuat saya k

Daftar Isi Blog

Tawuran Pelajar: Nakal Atau Kriminal?

Gambar
diambil dari rmol.co K awan-kawan pernah lihat tawuran pelajar di Indonesia? Bila belum boleh lah search-search sebentar di YouTube. Disana cukup banyak video-video tentang tawuran pelajar di Indonesia, khusus nya pelajar Jakarta. Namun disini saya tidak bermaksud menyudutkan pelajar Jakarta. Bila dicermati, di hampir semua video tawuran tersebut tidak menggunakan tangan kosong. Berbeda dengan tawuran pelajar di Jepang (entah ini benar atau tidak) yang direpresantasikan dalam film Crows Zero, tawuran pelajar di Indonesia memanfaatkan berbagai macam alat. Alat itu berupa bambu panjang, gir, sampai samurai. Setidaknya, walaupun tetap tidak bisa dibenarkan seratus persen, Crows Zero mengajarkan untuk berkelahi tanpa menggunakan senjata, apalagi senjata tajam.

#MandastanaJavaTour2013 : Kota Pertama: Jogjakarta

Gambar
     Tahun lalu, tepatnya pada tanggal 2 September, kami, sebagian dari penghuni Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan (AMKS) Mandastana melakukan perjalanan mengelilingi pulau Jawa. Dengan destinasi utama adalah kota kembang Bandung. Tujuan utama adalah mencari jodoh hiburan dan juga kenangan. Namun, dalam perjalanannya kami juga singgah di Jogjakarta, dan menyempatkan diri mengunjungi ibukota Indonesia Jakarta. Untuk artikel pemanasan, akan kami bagi pengalaman kami di Jogja terlebih dahulu.

Ada Apa Dengan Tiga (Bagian II)

Gambar
       Jika beberapa minggu yang lalu kita membahas prinsip-prinsip maupun pegangan hidup dari Buya Hamka, Pak Harto dan juga Pak Janti, maka pada postingan kali ini saya akan membahas tentang tiga hal berbeda. Ada tips, akibat dan juga yang lainnya. Tak usah menunggu terlalu lama mari kita simak:

Ada Apa Dengan Tiga

Gambar
Dari dulu saya sangat menyukai angka tiga. Dari sekolah dasar kalau tidak salah. Ditambah, Ultraman - superhero raksasa buatan jepang saat itu juga bernama Ultraman Tiga, maka lengkaplah kebahagiaan saya menyukai angka tiga. Kemudian anda ingat kan dengan tiga amal yang terputus ketika saat mati nanti? Benar sekali. Pertama amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan terakhir atau yang ketiga anak sholeh yang senantiasa mendoakan orangtuanya. Semoga tulisan yang saya terbitkan kali ini bisa membawa manfaat bagi yang membaca. Membicarakan soal angka tiga, ada beberapa hal yang menarik perhatian saya. Setelah saya membaca buku-buku dan juga mendengar petuah orang lain, rata-rata ada tiga poin yang dihasilkan. Tokoh-tokoh besar pun punya tiga prinsip dalam hidupnya.  Maka, pada kesempatan kali ini saya akan menyajikan tiga tokoh yang memiliki prinsip berbeda. Meski begitu, prinsip-prinsip beliau-beliau ini akan bagus sekali diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  Siapa

Opini Ospek

Gambar
   Setiap tahun, digelar seleksi masuk perguruan tinggi, entah itu jalur nasional ataupun jalur mandiri. Itu berarti akan ada mahasiswa baru yang memasuki universitas. Kita tentu menyambut gembira semakin banyak pemuda yang mampu mencicipi pendidikan tinggi. Ditambah dengan kebijakan beasiswa bidik misi yang menyasar mahasiswa tidak mampu plus kuota untuk mahasiswa difabel di sejumlah perguruan tinggi.

Orang-orang yang Telah Memerdekakan Dirinya

Gambar
      Tulisan kali ini cukup singkat. Saya punya beberapa teman. Teman saya ini sedikit berbeda dengan teman kebanyakan. Apa pasal? Mereka, bagi saya, telah menemukan hidupnya. Kalau istilah zaman sekarang itu mungkin passion  tepatnya. Di mata saya, mereka berhasil berbahagia dengan cara mereka sendiri. Tentu saja ada pengorbanan, namun pada akhirnya sebuah senyum terbit dari usaha keras mereka memperjuangkan keinginan. Kadang saya iri, tetapi lebih banyak takjub dan bangga. Semoga tulisan ini dapat membagikan pelajaran dan syukur apabila dapat menginspirasi, terutama untuk saya sendiri. Pertama ada teman saya yang bernama Wahyu asal pulau Bali. Kedua, ada Pungkas Nurrohman yang asli Kepanjen, Malang. Si Biker Wahyu sebenarnya adalah teman dari teman karib saya. Gara-gara sering bertemu, saya jadi kenal meski kurang mengenalnya secara dalam. Dari cerita-cerita karib saya, diketahui Wahyu ini seorang yang unik. Wahyu merupakan mahasiswa angkatan 2012, setingkat di bawah saya.

Kejutan

       Melanjutkan tulisan “Seminggu Menjadi Lelaki Melankolis” yang kemarin baru saya posting dan membahas tentang peristiwa di semester I,  kini lanjutan cerita di semester II. Apa sajakah yang terjadi di semester genap ini? Tetap terus baca “tulisan” ini.        Alkisah, setelah petualangan di rindam dan memutuskan pulang kampung, semester II diawali dengan perlombaan PKM antar mahasiswa baru se-universitas. Serangkaian persiapan dilakukan demi hasil yang maksimal. Lomba PKM antar maba           Persiapan-persiapan itu antara lain adalah dengan pelatihan presentasi, public speaking dan pembuatan slide show . Beruntung bagi kami, pihak birokrat mendukung langkah kami mengikuti perlombaan tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan menyediakan tenaga ahli yang melatih kami. Terbukti latihan kami sangat berguna pada perlombaan di kemudian hari.          Saya begitu ingat hari itu adalah hari sabtu. Hari dimana kami bertarung dalam lomba PKM atas nama fakultas masing-masing.  K

Seminggu Menjadi Lelaki Melankolis

     Mungkin gelar yang pantas disematkan kepadaku adalah seorang pecundang. Betapa tidak, Saya terlalu sering ditipu dunia. Mengikuti hawa nafsu memang tak ada habisnya. Namun, saya sadar, berputus asa dari Rahmat-Nya bukanlah ide yang bagus. Lagipula, hari baru telah tiba seiring harapan yang terus tumbuh untuk menjadi lebih baik. Di tengah gundah gelisah di malam yang sedikit gulita, saya mencoba untuk menulis sekedar melepas perasaan ganjil. Mungkin akan sedikit absurd tapi tidak apa-apa saya bukan penulis hebat kok. Bahkan mungkin sama sekali tidak pantas disebut penulis.       Saya sudah kuliah sekitar 2,5 tahun. Itu artinya, setengah tahun lagi saya akan segera lulus dan diwisuda, amin!. Meski begitu, ada sedikit kegamangan di hati saya. Seminggu terakhir kuliah kemaren menyadarkan saya, kalau kebersamaan saya dan teman-teman kuliah tinggal sebentar lagi. Saya bukanlah orang yang begitu suka hal-hal yang melankolis seperti ini tapi saat itu saya benar-benar sedih. Saya selalu